MAKALAH
PSIKOLOGI
BERFIKIR
DAN PEMECAHAN MASALAH
OLEH:
KELOMPOK
7
v INTAN WAHYUNI
v OLIVIATIKA
v EKA TRIYATI
v SANDRA PANCA DEWI
v ESTIYANA PALUPI
KELAS
1 A
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2011/2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami
dapat menyelasaikan makalah Psikologi ini.
Makalah ini kami buat
bertujuan untuk memjelaskan materi tentang Berfikir dan Pemecahan Masalah.
Makalah in kami buat dengan semaksimal mungkin, walaupun masih bnyak sekali
kekurangan-kekurangan yang harus kami perbaiki.
Oleh karena itu untuk memperbaiki makalah ini kami mengharapkan saran dari
teman-teman semua.
Kami ucapkan banyak
terima kasih kepada dosen pengampu kami Ibu Ratna yang telah memberikan
kesempatan dan kepercayaan kepada kelompok kami untuk menyampaikan materi ini.
Pontianak,
Januari 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................ I
DAFTAR
ISI......................................................................................... II
BAB
I : PENDAHULUAN................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG.................................................... 1
B. TUJUAN....................................................................... 1
BAB
II : PEMBAHASAN..................................................................... 2
A. PENGERTIAN.............................................................. 2
B. MACAM-MACAM KEGIATAN
BERPIKIR................... 2
C. LANGKAH-LANGKAH PROSES
BERPIKIR.............. 4
D. STRATEGI DALAM PEMECAHAN
MASALAH......... 6
E. BEBERAPA STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
YANG SERING DIGUNAKAN....................................................................................... 7
F. PROSES PEMECAHAN MASALAH............................ 8
G. PENYEBAB KESULITAN DALAM
MEMECAHKAN PERSOALAN 8
BAB
III : KESIMPULAN.................................................................... 10
DAFTAR
REFERENSI..................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi
merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya
psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut
plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan
hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu
pengetahuan). Pada pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri dengan masalah
kegiatan psikis, seperti berpikir, belajar, menanggapi, mencinta, membenci dan
lain-lain. Macam-macam kegiatan psikis pada umumnya dibagi menjadi 4 kategori,
yaitu: 1) pengenalan atau kognisi, 2) perasaan atau emosi, 3) kemauan atau
konasi, 4) gejala campuran.
Secara umum
dapat dikemukakan bahwa problem itu timbul apabila ada perbedaan atau konflik
antara keadaan satu dengan keadaan yang lain dalam rangka mencapai tujuan.
B. TUJUAN
Tujuan kami membuat makalah ini
untuk mengetahui:
1. Pengertian
berfikir dan pemecahan masalah
2. Macam
– macam Kegiatan Berfikir
3. Langkah
– langkah proses Berfikir
4. Strategi
dalam Pemecahan Masalah
5. Beberapa
straregi dalam Pemecahan Masalah yang sering di gunakan
6. Proses
Pemecahan Masalah
7. Penyebab
kesuliatan dalam memecahan persoalan
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
•
Berfikir
Berfikir adalah proses tingkah laku
menggunakan pikiran untuk mencari makna an pemahaman terhadap sesuatu, membuat
pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah.
•
Masalah
Masalah adalah suatu kondisi yang
memilioki potensi untuk menimbulkan kerugian atau menghasilkan keuntungan yang
luar biasa.
•
Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah tindakan
memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan
peluang.
B. MACAM
– MACAM KEGIATAN BERFIKIR
1.
Berfikir asosiatif
Berpikir
asosiatif, yaitu proses berpikir di mana suatu ide merangsang timbulnya ide
lain. Jalan pikiran dalam proses berpikir asosiatif tidak ditentukan atau
diarahkan sebelumnya, jadi ide-ide timbul secara bebas. Jenis-jenis berpikir
asosiatif:
o
Asosiasi bebas
Suatu
ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasnya. Misalnya, ide
tentang makan dapat merangsang timbulnya ide tentang restoran, dapur, nasi atau
anak yang belum sempat diberi makanan atau hal lainnya
o
Asosiasi
terkontrol
Satu
ide tertentu menimbulkan ide mengenai hal lain dalam batas-batas tertentu.
Misalnya, ide tentang membeli mobil, akan merangsang ide-ide lain tentang
harganya, pajaknya, pemeliharaannya, mereknya, atau modelnya, tetapi tidak
merangsang ide tentang hal-hal lain di luar itu seperti peraturan lalu lintas,
polisi lalu lintas, mertua sering meminjam barang-barang, piutang yang belum
ditagih, dan sebagainya.
o
Melamun
Menghayal
bebas, sebebas-bebasnya tanpa batas, juga mengenai hal-hal yang tidak
realistis.
o
Mimpi
Ide-ide
tentang berbagai hal yang timbul secara tidak disadari pada waktu tidur. Mimpi
ini kadang-kadang terlupakan pada waktu terbangun, tetapi kadang-kadang masih
dapat diingat.
o
Berfikir
artistik
Proses
berpikir yang sangat subjektif. Jalan pikiran sangat dipengaruhi oleh pendapat
dan pandangan diri pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Ini sering
dilakukan oleh para seniman dalam mencipta karya-karya seninya.
2.
Berfikir terarah
Berpikir terarah, yaitu proses berpikir yang sudah
ditentukan sebelumya. Dan diarahkan pada sesuatu, biasanya diarahkan pada
pemecahannya persoalan. Dua macam berpikir terarah, yaitu:
o
Berfikir analitis
Berpikir Analitis yaitu Berpikir Konvergen (cenderung
menyempit dan menuju jawaban yang tunggal.
o
Berfikr kreatif
Berpikir
kreatif, yaitu berpikir untuk menentukan hubungan-hubungan baru antara berbagai
hal, menemukan pemecahan baru dari suatu soal, menemukan sistem baru, menemukan
bentuk artistik baru dan sebagainya untuk memperoleh lebih dari satu jawaban.
Dalam
berpkir selalu dipergunakan simbol, yaitu sesuatu yang dapat mewakili segala
hal dalam alam pikiran. Misalnya perkataan buku adalah simbol uang mewakili
benda yang terdiri dari lembaran-lembaran kertas yang dijilid dan tertulis
huruf-huruf.
Di
samping kata-kata, bentuk-bentuk simbol antara laibn angka-angka dan simbol
matematika, simbol simbol yang dipergunakan dalam peraturan lalu lintas, not
musik, mata uang, dan sebagainya.
C. LANGKAH – LANGKAH PROSES BERFIKIR
Proses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada
tiga langkah, yaitu :
1. Pembentukan Pengertian
Pengertian, atau lebih tepatnya disebut pengertian logis di bentuk melalui tiga tingkatan, sebagai berikut:
a. Menganalisis ciri-ciri dari sejumalah obyek yang sejenis. Obyek tersebut kita perhatikan unsur - unsurnya satu demi satu. Misalnya maupun membentuk pengertian manusia. Kita ambil manusia dari berbagai bangsa lalu kita analisa ciri-ciri misalnya :
Manusia Indonesia, ciri - cirinya :
* Mahluk hidup
* Berbudi
* Berkulit sawo mateng
* Berambut hitam
* Dan sebagainya
Manusia Eropa, ciri - cirinya :
* Mahluk hidup
* Berbudi
* Berkulit Putih
* Berambut pirang atau putih
* Bermata biru terbuka
* Dan sebagainya
Manusia Negro, ciri - cirinya:
* Mahluk hidup
* Berbudi
* Berkulit htam
* Berambut hitam kriting
* Bermata hitam melotot
* Dan sebagainya
Manusia Cina, ciri - cirinya:
* Mahluk Hidup
* Berbudi
* Berkulit kuning
* Berambut hitam lurus
* Bermata hitam sipit
* Dan sebagainya
Dan manusia yang lain - lainnya lagi.
b. Membanding - bandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri - ciri mana yang sama, mana yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu ada mana yang hakiki dan mana yang tidak hakiki.
c. Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang, ciri-ciri yang tidak hakiki, menangkap ciri-ciri yang hakiki. Pada contoh di atas ciri - ciri yang hakiki itu ialah: Makhluk hidup yang berbudi.
2.Pembentukan Pendapat
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat yang dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau subyek dan sebutan atau predikat.
Selanjutnya pendapat dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : a. Pendapat positif, yaitu pendapat yang menyatakan keadaan sesuatu, Misalnya Sitotok itu pandai, Si Ani Rajin dan sebagainya.b. Pendapat Negatif, Yaitu Pendapat yang menidakkan, yang secara tegas menerangkan tentang tidak adanya seuatu sifat pada sesuatu hal : Misalnya Sitotok itu Bodoh Si Ani Malas dan sebagainya.c. Pendapat Modalitas atau kebarangkalian, Yaitu Pendapat yang menerangkan kebarangkalian, kemungkinan - kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu hal ; misalnya hari ini mungkin hujan, Si Ali Mungkin tidak Datang. Dan sebagainya.
3. Penarikan Kesimpulan atau Pembentukan Keputusan
Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada. Ada 3 macam keputusan, Yaitu
a. Keputusan induktif
yaitu keputusan yang diambil dari pendapat - pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum. Misalnya :
Tembaga di panaskan akan memuai
Perak di panaskan akan memuai
Besi di panaskan akan memuai
Kuningan di panaskan akan memuai Jadi (kesimpulan). Bahwa semua logam kalau dipanaskan akan memuai (Umum)
b. Keputusan Deduktif
Keputusan deduktif ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus , Jadi berlawanan dengan keputusan induktif. Misalnya : Semua logam kalau dipanaskan memuai (umum), tembaga adalah logam. Jadi (kesimpulan) : tembaga kalau dipanaskan memuai Contoh lain : Semua manusia terkena nasib mati, Si Karto adalah manusia Jadi pada suatu hari si Karto akan mati.
c. Keputusan Analogis
Keputusan Analogis adalah Keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada. Misalnya : Totok anak pandai, naik kelas (Khusus). Jadi (kesimpulan) Si Nunung anak yang pandai itu, tentu naik kelas.
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat yang dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau subyek dan sebutan atau predikat.
Selanjutnya pendapat dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : a. Pendapat positif, yaitu pendapat yang menyatakan keadaan sesuatu, Misalnya Sitotok itu pandai, Si Ani Rajin dan sebagainya.b. Pendapat Negatif, Yaitu Pendapat yang menidakkan, yang secara tegas menerangkan tentang tidak adanya seuatu sifat pada sesuatu hal : Misalnya Sitotok itu Bodoh Si Ani Malas dan sebagainya.c. Pendapat Modalitas atau kebarangkalian, Yaitu Pendapat yang menerangkan kebarangkalian, kemungkinan - kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu hal ; misalnya hari ini mungkin hujan, Si Ali Mungkin tidak Datang. Dan sebagainya.
3. Penarikan Kesimpulan atau Pembentukan Keputusan
Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada. Ada 3 macam keputusan, Yaitu
a. Keputusan induktif
yaitu keputusan yang diambil dari pendapat - pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum. Misalnya :
Tembaga di panaskan akan memuai
Perak di panaskan akan memuai
Besi di panaskan akan memuai
Kuningan di panaskan akan memuai Jadi (kesimpulan). Bahwa semua logam kalau dipanaskan akan memuai (Umum)
b. Keputusan Deduktif
Keputusan deduktif ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus , Jadi berlawanan dengan keputusan induktif. Misalnya : Semua logam kalau dipanaskan memuai (umum), tembaga adalah logam. Jadi (kesimpulan) : tembaga kalau dipanaskan memuai Contoh lain : Semua manusia terkena nasib mati, Si Karto adalah manusia Jadi pada suatu hari si Karto akan mati.
c. Keputusan Analogis
Keputusan Analogis adalah Keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada. Misalnya : Totok anak pandai, naik kelas (Khusus). Jadi (kesimpulan) Si Nunung anak yang pandai itu, tentu naik kelas.
D. STRATEGI DALAM PEMECAHAN MASALAH
o Strategi
Menyeluruh
Di sini persoalan dipandang sebagai
suatu keseluruhan dan dipecahkan untuk keseluruhan itu.
o Strategi
Detailistis
Di sini persoalan di bagi-bagi dalam
bagian-bagian dan dipecahkan bagian demi bagian.
E.
BEBERAPA STRATEGI
PEMECAHAN MASALAH YANG SERING DIGUNAKAN
1. Trial and Error
Salah satu kemungkinan strategi pemecahan masalah
adalah trial and error sederhana. Akan tetapi strategi ini biasanya akan
menghabiskan waktu lama sampai kemudian muncul pemecahan masalahnya. Dengan
cara ini banyak masalah dapat pula justru tidak terpecahkan secara sempurna.
Untuk memecahkan masalah-masalah yang sulit, perlu
untuk memiliki beberapa strategi selain trial and error. Strategi yang ada
seharusnya dijadikan pijakan pada pengkategorian dan penggambaran yang akurat
dari suatu masalah. Tetapi hal ini juga harus melalui perhitungan batas ingatan
jangka pendek. Kita harus dapat menyelamatkan informasi dan pekerjaan kita
tanpa harus dibatasi oleh ruang kerja yang terlalu sumpek dengan ingatan jangka
pendek. Dengan cara ini kita akan dapat menggunakan strategi lain selain trial
and error.
2. Informational Retrieval
Dalam beberapa kasus, pemecahan terhadap suatu masalah
dapat menjadi sederhana seperti mengingat kembali informasi (Informational
Retrieval) dari ingatan jangka panjang. Informational Retrieval adalah suatu
pilihan penting ketika suatu pemecahan masalah harus ditemukan dengan cepat.
Sebagai contoh seorang pilot dapat mengingat dengan cepat yang dibutuhkan untuk
menerbangkan maupun mendaratkan pesawat. Ketika seorang pilot membutuhkan
informasi, maka ia tidak punya cukup waktu untuk duduk dan menghitung jawaban
benar karena waktu adalah hal yang esensial. Oleh karena itu ia gunakan ingatan
jangka panjang untuk suatu jawaban segera. Cara ygn digunakan inilah merupakan
suatu informational retrieval.
3. Algoritma
Makin kompleks suatu masalah tentu membutuhkan metode
yang makin kompleks pula. Dalam beberapa kasus kita dapat menggunakan
algoritma. Algoritma adalah metode pemecahan masalah yang menjamin suatu
pemecahan masalah jika tersedia kesempatan bagi seseorang untuk
mengembangkannya. Sebagai contohnya adalah algoritma untuk memecahkan anagram,
yaitu suatu kelompok huruf-huruf yang dapat diatur kembali menjadi suatu bentuk
suatu kata. Katakanlah kita diberi huruf a, l, dan t. Lalu kita coba alt,
atl, lta, tla, tal, dan akhirnya kita temukan lat (terlambat) sehingga
masalahnya terpecahkan. Contoh lain adalah untuk memindahkan suhu Fahrenheit ke
Celcius maka kita dapat menggunakan rumus = 5/9 x (F-32). Formula ini
sebagaimana halnya formula yang lain merupakan suatu algoritma.
4. Heuristic
Banyak masalah yang dapat kita temukan sehari-hari
yang tidak dapat begitu saja dapat dipecahkan dengan algoritma. Pada bagian ini
kita akan belajar menggunakan strategi lain yang disebut dengan heuristic.
Heuristic adalah suatu hukum yang terutama membantu kita untuk menyederhanakan
masalah. Metode ini meski tidak menjamin suatu pemecahan masalah, tetapi akan
mencoba atau berusaha untuk mencapainya. Suatu metode heuristic mungkin hanya
dapat bekerja dengan baik untuk situasi tertentu, sementara metode yang lain
mungkin hanya digunakan untuk tujuan-tujuan khusus. Akan tetapi metode heuristic
secara umum dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia yang lebih luas.
F.
PROSES
PEMECAHAN MASALAH
1.
Penafsiran Masalah : Disebut juga dengan mendefinisikan masalah dengan cara berpikir kreatif.
2.
Strategi Pemecahan
Masalah : Membuat seleksi
terhadap strategi pemecahan masalah yang terbaik.
G. PENYEBAB KESULITAN DALAM MEMECAHKAN PERSOALAN
1.
Pemecahan persoalan yang berhasil biasanya cenderung
dipertahankan pada persoalan-persoalan yang berikutnya. Padahal belum tentu persoalan
berikut itu dapat dipecahkan dengan cara yang sama. Dalam hal ini akan timbul
kesulitan-kesulitan terutama kalau orang yang bersangkutan tidak mau mengubah
dirinya.
2.
Sempitnya pandangan sering dalam memecahkan persoalan,
seseorang hanya melihat satu kemungkinan jalan keluar. Meskipun ternyata
kemungkinan yang satu ini tidak benar, orang tersebut akan mencobanya terus,
karena ia tidak melihat jalan keluar yang lain. Tentu saja ia akan mengalami
kegagalan. Kesulitan seperti ini disebabkan oleh sempitnya pandangan orang
tersebut. Sehingga tidak dapat melihat adanya beberapa kemungkinan jalan
keluar.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan kami diatas, dapat
kami simpulkan bahwa berfikir adalah proses tingkah laku menggunakan pikiran
untuk mencari makna an pemahaman terhadap sesuatu, membuat pertimbangan dan
keputusan atau penyelesaian masalah.
Pemecahan masalah adalah tindakan
memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan
peluang. Macam – macam berfikir tebagi
menjadi dua yaitu berfikr asosiatif dan berfikir terarah. Langkah – langkah
proses berfikir yaitu pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan
penarikan kesimpulan atau pembentukan keputusan. Ada dua strategi dalam
pemecahan masalah yaitu strategi menyeluruh dan strategi detailistis. Selain
itu ada beberapa strategi pemecahan masalah yang sering digunakan yaitu
Trial and error, Informational Retrieval,Algoritma, dan Heuristic. Proses
pemecahan masalah jaga terbagi menjadi 2 yaitu penafsiran masalah dan strategi
pemecahan masalah.
DAFTAR
REFERENSI